Setiap orang memiliki masanya, setiap masa memiliki orangnya. Masa-masa emas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi untuk mendominasi Ballon d’Or hampir berakhir. Kini masa emas itu beralih ke pelukan para pemain lain, baik dari generasi yang sama maupun generasi sesudahnya.
Setidaknya ada empat kuda hitam Ballon d’Or 2021, selain Kyllian Mbappe dan Erling Haaland tentunya, yakni Ilkay Guendogan, Joshua Kimmich, Romelu Lukaku, dan Bruno Fernandes. Pada gelaran Ballon d’Or kali ini, mereka berpotensi menghadirkan kejutan.
Ilkay Guendogan
Di tengah krisis striker yang menghantam Manchester City, secara mengejutkan Guendogan bertransformasi menjadi mesin pencetak gol. Absen panjang Sergio Aguero dan inkonsistensi Gabriel Jesus tidak terlalu berdampak buruk pada daya gedor City karena adanya sosok Guendogan.
Secara teknis, Guendogan sangat mahir dan hampir selalu berhasil menghasilkan kreativitas tinggi pada permainan City. Sejauh ini, pemain asal Jerman itu telah mengoleksi 14 gol di semua kompetisi yang diikut The Citizens musim ini.
Saat ini City berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris dan berpotensi menyegel gelar juara lebih cepat sebelum akhir musim nanti. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin Ballon d’Or akan jatuh ke pelukan Guendogan.
Joshua Kimmich
Keputusan Pep Guardiola (saat melatih Bayern Munich) memboyong Joshua Kimmich dari RB Leipzig dinilai tepat. Kendati pada era Guardiola, Kimmich bermain sebagai bek sayap kanan, di bawah arahan Hansi Flick, sang bek berpindah posisi ke tengah.
Dia seorang pemain serba bisa. Di lapangan tengah, Kimmich menjadi roda penggerak Bayern Muenchen sehingga bisa meraih treble winner musim 2019/2020. Dia beradaptasi dengan baik dalam pola kepelatihan Flick yang menerapkan pressing dan tempo tinggi.
Musim ini Kimmich menorehkan statistik fantastis. Bersama Die Roten dia telah membukukan tiga gol dan tiga belas assist dari sembilan belas partai Bundesliga dan Liga Champions.
Romelu Lukaku
Setelah sempat dianggap sebagai striker buangan Setan Merah, Romelu Lukaku menemukan kembali sentuhannya bersama Inter Milan. Musim ini, Lukaku kembali menemukan jati dirinya sebagai striker berbahaya, tidak hanya bersama Inter, tetapi juga bersama Timnas Belgia.
Pada musim ini, striker berusia 27 tahun tersebut 28 gol bersama klub dan negaranya. Saat ini ia memimpin daftar top skor Liga Italia dengan mengoleksi 23 gol.
Saat ini Inter Milan berada di puncak klasemen Liga Italia dan Lukaku juga berada di puncak top skor sementara. Ballon d’Or akan jatuh ke pelukannya bila nanti sang striker bisa membawa pulang Piala Eropa yang akan digelar musim panas ini ke Belgia.
Bruno Fernandes
Fernandes adalah figur paling menyedot perhatian di Liga Primer musim ini. Libero.id menyebutnya “anomali paling menarik dalam sepak bola.” Dia seorang gelandang yang produktif di depan gawang lawan dan juga di sisi lain paling piawai mengatur permainan agar rekan satu timnya dapat mencetak gol.
Saat ini dia telah mencetak 22 gol dan 12 assist dalam seluruh partai yang dilakoni Manchester United musim ini. Kendati agak mustahil mempersembahan trofi Premier League untuk Setan Merah musim ini, Bruno Fernandes memiliki setidaknya dua kesempatan meraih trofi.
Pertama, trofi Liga Eropa. Saat ini The Red Devils telah menginjakkan sebelah kakinya pada babak 16 besar Liga Eropa. Kedua, Trofi EURO. Fernandez berpaspor Portugal dan Portugal adalah juga bertahan EURO.
Baca juga Rekor Buruk Liverpool Pasca Kekalahan dari Everton