Apakah Anda masih ingat istilah atau sistem golden gol dalam dunia sepak bola? Ternyata sistem itu pernah digunakan dalam pertandingan-pertandingan resmi sepak bola dunia seperti Piala Dunia dan Piala Eropa.
Penerapannya pun cukup unik dan kerap dianggap tidak adil. Jika kedua klub yang bertanding bermain imbang pada waktu normal, pertandingan akan diperpanjang ke babak tambahan. Di sinilah letak perbedaannya dengan sepak bola modern.
Tim pertama yang mencetak gol dinyatakan sebagai pemenang dan pertandingan berakhir. Gol itu dinamakan golden goal atau dalam bahasa Indonesianya gol emas.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh FIFA pada ajang Piala Dunia U-20 di Australia tahun 1993. Tahun 1996 pola yang sama diterapkan dalam Piala Eropa atau Euro di Inggris. Ajang itu merupakan turnamen besar pertama yang memakai sistem ini. Dua tahun kemudian, yakni pada Piala Dunia 1998 golden goal kembali diterapkan.
Akan tetapi sistem ini dicabut setelah Piala Eropa 2004. Banyak tim lebih suka bertahan di masa perpanjangan waktu untuk menghindari gol dan memilih adu penalti.
Golden Goal dalam Piala Dunia dan Piala Eropa
Jerman vs Republik Ceko (Piala Eropa 1996)
Ini partai final. Dan Jerman adalah tim yang merasakan keuntungan dari sistem golden goal ini. Saat itu Oliver Bierhoff mencetak gol pada perpanjangan waktu dan membawa Jerman menang 2-1 sekaligus memastikan mereka menjuarai Piala Eropa tahun itu.
Prancis vs Paraguay (Piala Dunia 1998)
Sistem golden goal kembali berlanjut di pentas bergengsi kejuaraan dunia yaitu Piala Dunia 1998 di Prancis. Tuan rumah memetik keuntungan dari penerapan sistem ini.
Peristiwa dramatis itu terjadi dalam partai babak 16 besar antara Prancis dan Paraguay. Laurent Blanc mencetak gol kemenangan di menti ke-113. Gol tunggal Blanc tersebut membawa Prancis menang 1-0 atas Uruguay.
Laurent Blanc tercatat sebagai pencetak gol emas pertama dalam sejarah Piala Dunia.