Bintang Manchester United, Paul Pogba memiliki ketaatan hidup beragama yang tinggi. Ia adalah seorang pemain bola yang memeluk agama Islam. Pemain tengah yang pernah membawa Prancis menjuarai Piala Dunia itu mengatakan bahwa Islam telah membuat ia menjadi lebih tenang, berpikiran terbuka, dan membuatnya menjadi orang yang lebih baik.
“Saya merasa lebih tenang. Saya bersyukur atas segalanya. Islam benar-benar membuka pikiran saya dan membuat saya menjadi orang yang lebih baik,” ungkap Pogba di Podcast Times.
“Menjadi Muslim adalah segala-galanya. Islam membuat saya berterima kasih kepada hidup ini dan membuat saya memikirkan makna hidup,” tambahnya.
Pogba berasal dari keluarga Muslim meskipun ia sendiri tidak memeluk agama itu sedari kecil. Ibunya, Yeo Moriba adalah seorang Muslim berkebangsaan Kongo. Wanita itu merupakan seorang imigran di Prancis.
Meskipun ibu dan keluarganya merupakan pemeluk agama Islam, Pogba baru memutuskan untuk menjadi seorang Muslim pada usia 20 tahun ketika menjadi pemain Juventus. Menurut pengakuannya, pendalaman akan ilmu dan iman Islam tidak murni dilakukan atas pengaruh keluarganya.
Dari sejarah hidupnya, keputusan untuk memeluk Islam lahir pada masa-masa sulit. Ia sangat sulit merasakan kedamaian dan ketenangan diri. Akhirnya ia berusaha mencari jawaban dalam persahabatannya dengan orang-orang Muslim.
“Saya pernah berdoa bersama teman-teman saya dan saya merasa berbeda. Saya merasa sangat baik. Itu membuat saya menajdai orang yang lebih baik,” ungkap gelandang Manchester United itu.
Sejak merasakan sesuatu yang berbeda itu, Pogba semakin tertarik untuk mendalami hidup spiritualnya sebagai seorang Muslim. Ia mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam hidupnya mulai dari sholat lima waktu hingga umroh.
Gelandang Timnas Prancis mengakui bahwa ia mulai menemukan ketenangan dan kedamaian batin dalam kehidupannya sebagai pesepak bola profesional. Tidak hanya itu, Pogba pun mulai memikirkan makna hidupnya sebagai seorang manusia.
Islam telah membuka pikirannya dan mengubah dirinya menjadi seorang yang lebih baik dari hari ke hari. Penghayatan hidup keagamaan itu pun mulai membantunya dalam menjadi seorang pesepak bola yang kian matang, tenang dan berkarakter.